Newsblessing.com, SULUT – Dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Menjadi Sorotan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 online.
Anggota DPRD Sulut Fraksi PDI-Perjuangan Jeane Laluyan saat melayangkan interupsi jelang berakhirnya rapat paripurna.
”Ijin pimpinan, interupsi saat ini saya dilema mau bertanya, karena memang bukan wewenang komisi II, karena ini komisi IV kemarin mungkin ada rdp dan saya ketinggalan dan tidak terupdate. Tapi saya mau bilang hari ini banyak siswa yang menangis dan orang tua kecewa,” ungkap Laluyan.
Lanjut Laluyan, bahwa ia juga mengerti aturan di Dinas Pendidikan, tapi ia merasa orang tua yang baik pasti mau menyekolahkan anaknya di sekolah yang baik dan sekolah yang mereka mau.
Katanya lagi, kalau di bilang masalah jarak mereka tidak masalah, tapi ia menyoroti mengenai afirmasi yang tinggal disekolah terdekat pun tidak bisa diterima, karena memang ada kuota yang terbatas.
Sembari melanjutkan, Laluyan memohon kepada Gubernur Sulut Yulius Selvanus yang hadir dirapat tersebut, agar memperhatikan masalah ini.
”Tolong pak, memang ada beberapa sekolah yang saya cek, ada pengurangan kelas, ada 3 kelas yang dikurangi, karena mungkin aturan terlalu banyak siswanya tapi saya mohon pak, jangan dikurangi langsung 3, mungkin bisa bertahap mulai dari 2 pelan-pelan,” jelasnya Selasa (24/6/2025) di Ruang rapat paripurna DPRD Sulut.
Lebih lanjut JL menyampaikan hal tersebut, sebab mereka sebagai anggota DPRD sering dikeluhkan oleh masyarakat.
”Tolong dong kalian kan di Dewan kerjanya apa kalau tidak memperjuangkan, karena kami orang tua ingin sekali memasukan anak-anak disekolah yang di inginkan,” tutup Laluyan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Sulut Fransiscus Andi Silangen memberikan apresiasi atas apa yang disampaikan oleh Srikandi PDI-Perjuangan tersebut.
”Hal itu sementara dibahas oleh komisi IV, apalagi saya hadir kemarin hari, namun terimakasih atas masukannya,” ungkap Andi Silangen. (*/Olvie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar