Newsblessing.com, SULUT – Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE. dan Wakil Gubernur Dr. J. Victor Mailangkay, SH, MH,. mendapat apresiasi dari anggota DPRD Sulut Henry Walukow.
Hal ini disampaikan Walukow, saat melakukan interupsi di Rapat Paripurna DPRD Dalam Rangka Penyampaian/Penjelasan Gubernur Terhadap Ranperda Provinsi Sulut, Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2025-2044, Sekaligus Pemandangan Umum Fraksi Terhadap Ranperda Dimaksud Serta Tanggapan Dan/Atau Jawaban Gubernur Terhadap Pemandangan Fraksi, Selasa (10/6/2025) di Ruang Paripurna.
”Beberapa hari ini, kami telah melihat terobosan — terobosan dilakukan Bapak Gubernur Yulius Selvanus dan Wagub Victor Mailangkay, hingga mampu membawa sulut dengan lompatan — lompatan besar,” ujar Walukow.
Sementara Ia mengatakan, ada dua (2) hal penting yang perlu disampaikan.
Pertama, viralnya pasien Gabriel Sineleyan yang di rawat selama dua (2) bulan di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, terkesan menunggu perbaikan alat medis untuk dilakukan operasi bedah.
”Sayangnya sampai pasien menghembuskan nafas terakhir (meninggal) alat medis belum juga di perbaiki, hal ini sangat memilukan bagi kita semua, apa lagi keluarga korban. Untuk itu, harapannya agar dinas kesehatan dapat mengambil langkah, untuk mengevaluasi alat — alat kesehatan yang ada di rumah sakit provinsi sulut, agar kedepan kita bisa melayani masyarakat dengan baik. Saya berharap, kasus seperti ini tidak terulang kembali,” tutur Walukow.
Kedua, pekerja migran asal Sulut yang masih bermasalah di negara Kamboja.
”Saya mendorong sosialisasi masif dinas tenaga kerja untuk menyampaikan kepada masyarakat, agar tidak tergiur dengan gaji tinggi untuk bekerja di luar negeri, namun tidak jelas, sehingga mengakibatkan warga sulut di siksa, di peras, bahkan pulang sudah meninggal. Saya yakin dengan jaringan dari Bapak Gubernur Yulius, dapat membantu mereka yang masih terjebak disana, agar bisa kembali bersama keluarga,” harap Walukow.
Mendengar aspirasi tersebut, Gubernur Yulius mengatakan, saran anggota DPRD Sulut Walukow sangat baik.
”Terkait masalah rumah sakit sampai ada pasien yang meninggal, tentunya kami akan berkoordinasi dengan pihak management, untuk dimintai keterangan. Perlu diketahui RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou, kewenangannya bukan dari provinsi, karena rumah sakit tersebut vertikal. Tetapi akan di komunikasikan,” kata Gubernur Yulius.
”Sebelumnya saya sudah mendapat informasi, banyak yang terjadi di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou, maka dari itu kami terus melakukan komunikasi, untuk kedepannya bisa lebih baik lagi,” tambah Gubernur Yulius.
Sementara untuk pekerja migran Gubernur Yulius menjelaskan, mereka yang bekerja di negara Kamboja ilegal.
Adapun kasus meninggalnya salah satu pekerja migran di sana kata Gubernur, terinformasi jenazah akan di kremasi (di bakar).
”Saya sendiri yang jemput di bandara, saya juga tidak mengizinkan apabila akan di kremasi disana,” tutur Gubernur Yulius.
”Walaupun sudah menjadi jenazah, rakyat saya harus kembali dengan utuh. Ini juga bukan tradisi kami,” ujar Gubernur Yulius
Lanjut Gubernur Yulius menjelaskan masyarakat Sulut yang masih berada di Kamboja telah membuat pernyataan.
”Memang masih banyak, anak — anak yang tidak mengikuti prosedur dengan benar. Selain membuat pernyataan, kami juga meminta agar diadakan sosialisasi di sana,” jelas Gubernur Yulius.
Lebih jauh Gubernur Yulius berharap, agar masyarakat Sulut, tidak lagi tergiur adanya tawaran pekerjaan ilegal, dengan gaji tinggi.
Menurutnya, masih banyak jalur yang bisa ditempuh untuk berangkat ke luar negeri secara legal.
”Semoga masyarakat sulut lebih sadar lagi, jika ingin bekerja ke luar negeri bisa melapor ke pemerintah,” tutup Gubernur Yulius. (*/Olvie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar